c@k Ain

"Renungan Pembangun Jiwa"

17
April

Adalah Abu Bakar ra., Khalifah pertama sejak wafatnya Rasulullah SAW pemimpin Negara Islam dan Nabi utusan Allah SWT. Khalifah yang bergelar as-Shiddiq yang berarti terpercaya ini, beliau dapatkan gelar tersebut karena beliaulah yang kali pertama percaya akan Isra dan Mi’raj-nya Nabi SAW. Beliau Merupakan golongan sahabat yang telah dijanjikan oleh Allah masuk surga. Adalah sahabat Rasulullah yang paling sabar dan lembut hatinya. Ia sahabat terdekat dan yang sangat mencintai Rasulullah SAW.
 
Suatu ketika Khalifah Abu Bakar ra. bertanya pada putrinya, Aisyah ra. Istri Rasulullah dan Ummul Mukminin. “Wahai Putriku, sungguh Aku adalah sahabat Rasulullah dan mencintai Beliau melebihi nyawaku. Aku adalah sahabat Rasulullah yang paling kuat dalam menjalankan sunnnah-sunnahnya. Semua sunnah-sunnahnya sudah Aku kerjakan. Lantas, kiranya apa yang belum saya kerjakan, wahai Putriku?” tanya Khalifah kepada Aisyah, putrinya.
“Wahai Ayahku, sungguh engkau adalah orang yang paling taat terhadap sunnah-sunnah Rasulullah. Engkau telah melaksanakan semua sunnah-sunnahnya. Namun, ada satu yang belum Ayah tunaikan sebagaimana yang Rasul kerjakan.”, Jelas Aisyah ra.
“Wahai putriku, perkara apa yang belum Aku kerjakan dari sunnah-sunnah Rasulullah. Beri tahu Aku, Anakku?”, Pinta Khalifah.
“Wahai sahabat Rasul yang paling mulia, sungguh Rasulullah punya kebiasaan yang belum Ayah tunaikan. Ialah Rasulullah SAW setiap pagi beliau selalu pergi ke sebuah perkampungan, dimana di dalamnya terdapat pengemis Yahudi yang buta dan telah renta. Beliau menyuapi dan memberi makan kepadanya.” Jelas Aisyah ra.
“Kalau begitu, akan kutunaikan apa-apa yang dilakukan Rasul kepada pengemis Yahudi itu.” 

Kemudian keesokan harinya Khalifah Abu bakar ra. pergi menuju perkampungan di Madinah.
Saat kaki Khalifah Abu Bakar ra. melangkah mendekati pengemis buta itu, si pengemis mengetahui bahwa orang biasanya yang menyuapinya telah datang. Ia tersenyum senang. Sebelum Khalifah berkata apapun, si pengemis berkata begitu bencinya, “Wahai orang yang baik, jangan kau dekati Muhammad. Muhammad adalah tukang sihir. Jangan kau dekati dia. Jika kau dekat dengannya tentu kau tidak akan sebaik ini.” Ini adalah kalimat yang senantiasa diucapkannya ketika Rasulullah SAW hendak menyuapinya.
Betapa kagetnya Khalifah mendengar ucapan si pengemis ini. Ia membayangkan wajah Rasulullah yang begitu mulia, yang rela datang setiap pagi kepada si pengemis, tetapi setiap kali bertatap muka selalu dimaki dan dihina. Khalifah Abu Bakar ra. meneteskan air mata. Lalu, khalifah tersenyum penuh kelembutan. Ia menyuapi si pengemis buta tadi. 

Saat makanan hendak masuk ke dalam mulut dan telah menyentuh bibir si pengemis, tiba-tiba si pengemis tadi berontak dan melempar makanan yang diberikan oleh Khalifah Abu Bakar ra.
“Siapa kamu?” tanya si Pengemis.
“Aku orang biasa”, kata Khalifah. (maksudnya bukan Rasul, tapi manusia biasa)
“Bukan! Kamu bukan orang yang biasa.” Tegas si pengemis.
Kemudian si pengemis melanjutkan ucapannya, “Kamu bukan orang yang biasa. Orang yang biasa datang pagi hari dan menyuapiku bukan kamu. Sebelum memasukkan makanannya ke dalam mulutku, ia selalu mengunyahnya terlebih dahulu. Ia lembutkan makanan itu dengan gigi-giginya. Ia tahu bahwa gigiku telah tanggal. Tapi engkau tidak. Sebelum ia memberiku makan, terlebih dahulu ia bersihkan tubuhku. Ia bersihkan kedua tanganku, menyeka wajahku dari debu yang menempel. Tapi engkau tidak. Engkau bukan orang biasa.” Ucap si pengemis kesal.

Lagi-lagi Khalifah Abu Bakar ra. Berkata, “Aku orang biasa.” Maksudnya bukan Rasulullah. Jawaban itu ia ulang beberapa kali, hingga air matanya menetes dan tangisnya terdengar. Dalam tangisnya Khalifah berbisik, “Ya Rasulullah, Aku rindu padamu...”
Kemudian si pengemis mendengar ucapan Khalifah dan berkata, “Wahai engkau orang baik, siapa yang kau maksud dengan Rasulmu?” tanya si pengemis penuh curiga.
“Beliau adalah Muhammad Rasulullah SAW. Rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira bagi seluruh umat manusia. Beliaulah yang setiap pagi datang, membersihkan tubuhmu dan menyuapi engkau.” Jelas khalifah.
“Jadi engkau ini siapa?” tanya si pengemis. “Aku adalah Abu Bakar. Sahabat Rasulullah SAW.” “Kalau begitu antar Aku kepada Rasulmu. Aku akan meminta maat kepadanya atas perkataanku. Aku tidak mengira bahwa orang yang begitu baik kepadaku, malah Aku hina dan caci maki.”
“Ketahuilah, bahwa Rasulullah SAW telah tiada.” Kata Khalifah.
“Kalau begitu, ajari Aku bagaimana caranya memeluk Agamanya Muhammad, Wahai Abu Bakar.” Pinta si pengemis. Setelah itu masuklah ia ke Agama Islam dan meninggal dalam keadaan Islam.

Saudaraku, kisah di atas menggambarkan betapa mulianya akhlaq Rasulullah SAW. Walaupun ia dihina dan dicaci maki, ia tetaplah seorang Rasul. Ia tetap menyayangi umatnya. Ia melawan keangkuhan si pengemis dengan cinta yang tulus, sentuhan kasih sayang yang begitu lembut, kesabaran yang tak tertandingi, kekonsistenan yang tak tergoyahkan, dan pelayanan luar biasa yang diberikan oleh kepala Negara kepada rakyatnya, walaupun kepada seorang pengemis buta Yahudi sekali pun. 

Sungguh, sebagaimana Abu Bakar ra. rindu pada pada Rasulullah. Kita pun sepantasnya merindukannya.... Yaa Rasulullah.... Yaa Habibullah.... Kami rindu padamu.... Kami ingin bersama denganmu....

Sepenggal kisah di atas semoga memberi kita inspirasi dan membuka mata hati kita. Betapa spesialnya Rasulullah SAW di hati umatnya.. orang yang sangat halus perangai dan tutur katanya, tak pernah menyakiti. 

Siapa pun yang lebih dalam mengenalnya, ia pasti akan semakin mencintai dan merindukannya’...

0 komentar:

Posting Komentar

Sobat blggor, jangan lupa komentarnya ya...!!!
mo nulis saran, tanggapan, masukan, atau sekedar kenalan pun boleh koq


kalo kesulitan posting komen, coba klik dulu "select profil" => Name/URL. cukup tulis nama anda jika belum punya URL. makasih ya...!!!

Ahlan Wa Sahlan

blog ini hanyalah sarana untuk renungan, introspeksi, dan motivasi diri. jika berkenan silahkan anda membaca atau mengcopy.

Dan jika tidak keberatan mohon beri komentar/saran/masukan.

Terima Kasih Telah Berkenan Bersilaturrahim Melalui Blog ini


merenunglah sejenak, untuk melunakkan hati dan menjernihkan fikiran...!!!

pembacaku

5409

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Produk imoet buat si kecil