c@k Ain

"Renungan Pembangun Jiwa"

26
April



Suatu ketika, seorang anak bertanya kepada ibunya yang sedang menangis, “Ibu, mengapa ibu menangis?” Ibunya menjawab, “Sebab ibu adalah perempuan, nak.” “Saya tidak mengerti apa maksud ibu,” kata si anak. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kau memang tak akan mengerti…

Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. “Ayah, mengapa ibu menangis?” “Ibumu memang sering menangis nak.” sang ayah menjawab. “Semua perempuan memang paling mudah menangis.

Seiring perjalanan waktu si anak pun tumbuh besar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya 'mengapa perempuan mudah menangis? Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan: “Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?”

Dalam mimpinya ia merasa seolah mendengar jawabannya:

Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

“Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari si bayi itu apabila ia telah besar.

“Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan dan pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

“Kuberikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.

“Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya.

"Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak-anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

“Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

“Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

“Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat ia gunakan kapan pun ia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, karena sebenarnya air mata ini adalah “air mata kehidupan.


Mudah-mudahan melalui tulisan ini setiap anak bisa lebih berbakti pada ibunya dan setiap suami lebih menyayangi dan mencintai istrinya...

0 komentar:

Posting Komentar

Sobat blggor, jangan lupa komentarnya ya...!!!
mo nulis saran, tanggapan, masukan, atau sekedar kenalan pun boleh koq


kalo kesulitan posting komen, coba klik dulu "select profil" => Name/URL. cukup tulis nama anda jika belum punya URL. makasih ya...!!!

Ahlan Wa Sahlan

blog ini hanyalah sarana untuk renungan, introspeksi, dan motivasi diri. jika berkenan silahkan anda membaca atau mengcopy.

Dan jika tidak keberatan mohon beri komentar/saran/masukan.

Terima Kasih Telah Berkenan Bersilaturrahim Melalui Blog ini


merenunglah sejenak, untuk melunakkan hati dan menjernihkan fikiran...!!!

pembacaku

5408

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Produk imoet buat si kecil