Adikku...
Saat kelahiranmu dulu adalah saat yang paling membahagiakan bagi kakak dan kedua orang tua kita. Berbagai macam perlengkapan yang kau butuhkan telah dipersiapkan oleh ayah dan ibu sebagai bentuk cintanya kepadamu.
Subhanallah… tanpa terasa kini engkau telah beranjak dewasa adikku, kau telah melewati masa kanak-kanakmu dalam naungan kasih sayang ayah dan ibu. Kini kau nampak begitu anggun dalam lindungan busana muslimahmu. Kini kau bukan lagi adikku yang dulu terlihat imut dan lucu, engkau telah menjadi seorang remaja adikku.
Sungguh, betapa beruntungnya kita memiliki orang tua yang senantiasa menyayangi kita. Kakak benar-benar bersyukur karena memiliki ayah dan ibu yang telah mendidik kita untuk mengenal Allah, mengenal rasulullah, serta mengenal indahnya syariat Islam. Sungguh adikku, kita patut berbangga karena memiliki ayah dan ibu yang senantiasa menuntun kita untuk menjadi generasi-generasi surga ketika banyak para orang tua yang tidak peduli dengan aqidah anak-anaknya.
Adikku…
Entah mengapa, kakakmu ini sering merasa gundah, terkadang terselip rasa cemas, akankah adikku tercinta ini akan melewati masa remajanya dengan “sukses”?. Adikku, jagalah dirimu dari mengumbar aurat, jagalah jarak dan pergaulanmu dari orang-orang yang bukan mahrammu, karena Allah begitu mencintaimu dan tidak akan rela jika keindahanmu dinikmati oleh setiap orang yang melihatmu. Adikku… coba kau baca lagi ayat-ayat cinta dari Allah untukmu di surah An-Nuur: 31, juga Al-Ahzab: 59, maka kau akan tahu betapa Allah sangat mencintaimu dan ingin melindungi kemuliaanmu.
Duhai adikku yang kucintai karena Allah…
Ketika pertama kali kakak memasuki kota metropolitan di mana kakak tinggal saat ini, sungguh kakak merasa sedih, banyak gadis remaja seusiamu yang ternyata mereka muslimah tapi begitu mudahnya mengumbar aurat, hingga mereka menjadi pemandangan gratis bagi para hidung belang yang gemar melirik bahkan menggodanya. Mereka pun tidak canggung pergi berduaan dengan lelaki yang entah dari mana asalnya padahal jelas-jelas dia bukan mahramnya. Mereka habiskan waktu mereka untuk berhura-hura di mall-mall ataupun di berbagai tempat hiburan dan pusat belanja.
Dan yang lebih mengkhawatirkan kakakmu ini, saat membaca berita hasil suvei; bahwa 40% lebih dari mereka sudah tidak bisa mempertahankan kesuciannya lagi, dan sebagian persennya melakukan perzinaan dengan bangga hati. astaghfirullah… adikku betapa kakak mencemaskan dirimu, cemas akan masa depanmu..
Duhai adikku…
Demi Allah, jagalah diri dan kehormatanmu, lindungilah auratmu dengan busana muslimahmu dan jilbab panjangmu, jangan lupa menyempatkan berkaos kaki saat keluar rumah. Berjalanlah dengan sopan dan tundukkan selalu pandanganmu terutama dari lelaki yang bukan mahrammu.
Adikku, engkau seorang muslimah, hargamu sangat mahal, bahkan lebih mahal dari pada dunia seisinya, maka jagalah selalu ‘izzahmu’ dengan memperkuat ibadahmu kepada Allah SWT. mintalah kekuatan kepadaNya akan senantiasa terlindung dari tipu daya dunia.
Adikku…
Janganlah silau oleh teman-temanmu yang berlomba-lomba mempercantik diri dan mengumbar auratnya, berlomba-lomba mengoleksi pakaian dan berbagai perhiasan mewah, pergi ke mall jalan-jalan tak tentu arah tanpa keperluan yang jelas, jangan tergoda adikku… cukuplah kiranya wudhu’ menjadi bedak di wajahmu, dzikir dan kata-kata thayyibah menjadi lipstik di bibirmu, langkah menuju majelis iman dan ilmu sebagai perhiasan kakimu, rasa malu sebagai giwang di telingamu, dan taqwa sebagai pakaian dan perhiasan terindahmu.
Adikku…
Hari ini engkau mulai menginjakkan kakimu di campus biru. Pesan kakakmu, berhati-hatilah dalam memilih teman, bertemanlah dengan orang-orang yang mengajakmu pada kebaikan, carilah teman yang bisa menguatkan iman dan memberimu pencerahan, bergabunglah bersama barisan muslimah sholihah yang menjaga diri dan izzah mereka. Jadilah wanita sholihah adikku, karena Rasulullah saw telah memberikan penghargaan yang begitu besar kapada kaummu “…sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah”. Bahkan Allah menjamin surge bagi orang tua yang memiliki anak perempuan dan berhasil mendidiknya menjadi wanita sholihah yang mencintai Allah dan RasulNya.
Adikku…
Tidakkah engkau ingin menjadi investasi ayah dan ibu di akhirat kelak, tidakkah kau ingin kedua orang tua kita menerima mahkota kehormatan dari Allah SWT karena memiliki anak-anak yang sholih dan sholihah, tidakkah demikian wahai adikku…
Adikku fillah…
Tahukah engkau satu hal yang selama ini kakak banggakan darimu, satu hal yang kakak harapkan terus menghiasi hari-harimu. Tatkala kakak bangun di 1/3 malam kakak mendengar isak tangismu… ternyata kau sedang bermunajat dengan kekasih kita, lirih kudengar kata demi kata yang terucap dari bibirmu, ternyata kau sedang berdoa memohon ampunan dan keselamatan bagi ayah dan ibu, kaupun tak lupa menyebut nama kakakmu di setiap kalimat doamu, kau menangis memohon hidayah bagi teman-temanmu yang masih larut dalam kemaksiyatan, kau menangis memohon bimbingan dan kekuatan untuk menjalani hari-harimu agar tetap dalam keimanan dan ketaqwaan,
Ketahuilah adikku… ayah, ibu dan kakak sangat bangga denganmu, begitu pun teman-temanmu karena mereka selalu merasa sejuki ketika berada di dekatmu, kakak doakan semoga kelak adik menjadi istri dan ibu sholihah bagi suami dan anakmu, semoga kelak Allah memperkenankan untuk mempertemukan lagi keluarga kita di taman-taman surganya…
0 komentar:
Posting Komentar
Sobat blggor, jangan lupa komentarnya ya...!!!
mo nulis saran, tanggapan, masukan, atau sekedar kenalan pun boleh koq
kalo kesulitan posting komen, coba klik dulu "select profil" => Name/URL. cukup tulis nama anda jika belum punya URL. makasih ya...!!!